VIRUS
DENGUE
Virus Dengue adalah virus
penyebab demam berdarah, dari famili Flaviridae dan genus Flavivirus, yang
masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes
Albopictus. Virus ini berbentuk bulat. Genom Virus Dengue berupa RNA
(Ribonucleic Acid) untai tunggal berukuran kurang lebih 10,7 kilo basa (kb). Virus
Dengue ada empat jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4, yang semuanya
dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Diantara keempat virus ini, DEN-3
lah yang paling sering menyerang penduduk Indonesia. Virus dengue adalah virus
yang akan mati dengan sendirinya di dalam tubuh manusia setelah tujuh hari.
Seperti
halnya dengan virus lainnya, virus dengue mempunyai keragaman genetik yang disebabkan
oleh laju mutasi yang tergolong cepat, seperti tampak pada adanya
kelompok-kelompok virus yang mempunyai kemiripan genetik dalam satu serotipe,
yang lazim disebut sebagai “genotipe”. Masing-masing serotipe virus dengue
mempunyai beberapa genotipe, misalnya Genotipe I-IV pada DEN-1, Genotipe
Cosmopolitan dan Asian pada DEN-2 dan sebagainya. Terdapat paling tidak dua
aspek yang berhubungan dengan keragaman genetik/genotipe virus dengue. Pertama adalah
bahwa genotipe tertentu mempunyai penyebaran geografis yang khas dan hanya
dtemukan di daerah tertentu di dunia, misalnya genotipe III dari DEN-1 yang
tersebar di Amerika, India, dan Asia Tenggara, sedangkan genotipe I DEN-1 hanya
terbatas di Asia Tenggara. Aspek kedua adalah bahwa genotipe virus dengue bisa
jadi berhubungan dengan keganasan penyakit, misalnya genotipe American dari
DEN-2 diketahui menyebabkan derajat keparahan yang lebih rendah daripada
genotipe Asian dari DEN-2
Virus Dengue hidup di daerah
beriklim tropis dengan suhu lembab. Virus Dengue sendiri tidak menjadikan
nyamuk sebagai inang, melainkan sebagai perantara semata. Dengan kata lain,
nyamuk menularkan Virus Dengue dari manusia satu ke manusia lainnya. Virus
Dengue bisa hidup selama 8 hingga 10 hari di dalam tubuh nyamuk, hingga akhirnya
menemukan manusia yang sehat untuk dijadikan inang.
Virus Dengue menyerang
sel, kemungkinan sel trombosit, sel darah yang mencegah pembekuan darah. Virus menyebabkan umur trombosit menjadi
pendek, selain itu juga menekan produksi trombosit yang ada di sumsum tulang,
sehingga jumlah trombosit yang seharusnya 150 ribu & 500 ribu ml menjadi berkurang.
Penurunan jumlah trombosit ini biasa terjadi pada hari keempat atau kelima
sejak terinfeksi.
Infeksi virus
dengue dapat bermanifestasi pada beberapa luaran, meliputi demam biasa, demam
berdarah (klasik), demam berdarah dengue (hemoragik), dan sindrom syok dengue.
Demam berdarah (klasik)
Demam berdarah
menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-beda tergantung usia pasien. Gejala
yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak adalah demam dan munculnya ruam.
Sedangkan pada pasien usia remaja dan dewasa, gejala yang tampak adalah demam
tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan
tulang, mual dan muntah, serta munculnya ruam pada kulit
Demam berdarah dengue (hemoragik)
Pasien yang
menderita demam berdarah dengue (DBD) biasanya menunjukkan gejala seperti
penderita demam berdarah klasik ditambah dengan empat gejala utama, yaitu demam
tinggi, fenomena hemoragik atau pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh
pembesaran hati dan kegagalan sistem sirkulasi darah. Adanya kerusakan pembuluh
darah, pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya memar
kebiruan, trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darah merah juga sering
ditemukan pada pasien DBD
Sindrom Syok Dengue
Sindrom syok
adalah tingkat infeksi virus dengue yang terparah, di mana pasien akan
mengalami sebagian besar atau seluruh gejala yang terjadi pada penderita demam
berdarah klasik dan demam berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di
luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah
sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit
tidur, dan sakit di bagian perut adalah tanda-tanda awal yang umum sebelum
terjadinya syok. Sindrom syok terjadi biasanya pada anak-anak
(kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang mengalami infeksi dengue untuk
kedua kalinya.
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor
nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air
sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat
minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air,
mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan
perbaikan desain rumah. Sampai saat ini belum ada obat spesifik bagi penderita
demam berdarah. Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2
minggu. Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam
berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman
atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi
obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan
menurunkan demam serta banyak istirahat.
0 komentar:
Posting Komentar