Kamis, 30 Januari 2014

Biologi: Mengenai Virus Dengue

VIRUS DENGUE


            Virus Dengue adalah virus penyebab demam berdarah, dari famili Flaviridae dan genus Flavivirus, yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Virus ini berbentuk bulat. Genom Virus Dengue berupa RNA (Ribonucleic Acid) untai tunggal berukuran kurang lebih 10,7 kilo basa (kb). Virus Dengue ada empat jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4, yang semuanya dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Diantara keempat virus ini, DEN-3 lah yang paling sering menyerang penduduk Indonesia. Virus dengue adalah virus yang akan mati dengan sendirinya di dalam tubuh manusia setelah tujuh hari.
            Seperti halnya dengan virus lainnya, virus dengue mempunyai keragaman genetik yang disebabkan oleh laju mutasi yang tergolong cepat, seperti tampak pada adanya kelompok-kelompok virus yang mempunyai kemiripan genetik dalam satu serotipe, yang lazim disebut sebagai “genotipe”. Masing-masing serotipe virus dengue mempunyai beberapa genotipe, misalnya Genotipe I-IV pada DEN-1, Genotipe Cosmopolitan dan Asian pada DEN-2 dan sebagainya. Terdapat paling tidak dua aspek yang berhubungan dengan keragaman genetik/genotipe virus dengue. Pertama adalah bahwa genotipe tertentu mempunyai penyebaran geografis yang khas dan hanya dtemukan di daerah tertentu di dunia, misalnya genotipe III dari DEN-1 yang tersebar di Amerika, India, dan Asia Tenggara, sedangkan genotipe I DEN-1 hanya terbatas di Asia Tenggara. Aspek kedua adalah bahwa genotipe virus dengue bisa jadi berhubungan dengan keganasan penyakit, misalnya genotipe American dari DEN-2 diketahui menyebabkan derajat keparahan yang lebih rendah daripada genotipe Asian dari DEN-2
            Virus Dengue hidup di daerah beriklim tropis dengan suhu lembab. Virus Dengue sendiri tidak menjadikan nyamuk sebagai inang, melainkan sebagai perantara semata. Dengan kata lain, nyamuk menularkan Virus Dengue dari manusia satu ke manusia lainnya. Virus Dengue bisa hidup selama 8 hingga 10 hari di dalam tubuh nyamuk, hingga akhirnya menemukan manusia yang sehat untuk dijadikan inang.
            Virus Dengue menyerang sel, kemungkinan sel trombosit, sel darah yang mencegah pembekuan darah.  Virus menyebabkan umur trombosit menjadi pendek, selain itu juga menekan produksi trombosit yang ada di sumsum tulang, sehingga jumlah trombosit yang seharusnya 150 ribu & 500 ribu ml menjadi berkurang. Penurunan jumlah trombosit ini biasa terjadi pada hari keempat atau kelima sejak terinfeksi.
Infeksi virus dengue dapat bermanifestasi pada beberapa luaran, meliputi demam biasa, demam berdarah (klasik), demam berdarah dengue (hemoragik), dan sindrom syok dengue.
Demam berdarah (klasik)
Demam berdarah menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-beda tergantung usia pasien. Gejala yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak adalah demam dan munculnya ruam. Sedangkan pada pasien usia remaja dan dewasa, gejala yang tampak adalah demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan tulang, mual dan muntah, serta munculnya ruam pada kulit
Demam berdarah dengue (hemoragik)
Pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD) biasanya menunjukkan gejala seperti penderita demam berdarah klasik ditambah dengan empat gejala utama, yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik atau pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh pembesaran hati dan kegagalan sistem sirkulasi darah. Adanya kerusakan pembuluh darah, pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya memar kebiruan, trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darah merah juga sering ditemukan pada pasien DBD
Sindrom Syok Dengue
Sindrom syok adalah tingkat infeksi virus dengue yang terparah, di mana pasien akan mengalami sebagian besar atau seluruh gejala yang terjadi pada penderita demam berdarah klasik dan demam berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit di bagian perut adalah tanda-tanda awal yang umum sebelum terjadinya syok. Sindrom syok terjadi biasanya pada anak-anak (kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang mengalami infeksi dengue untuk kedua kalinya.

            Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan perbaikan desain rumah. Sampai saat ini belum ada obat spesifik bagi penderita demam berdarah. Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu. Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat.

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Homework Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template